Dalam beberapa kasus, terlihat bahwa
umur wanita terbukti berpengaruh besar terhadap munculnya DS pada bayi
yang dilahirkannya. Kemungkinan wanita berumur 30 tahun melahirkan bayi
dengan DS adalah 1:1000. Sedangkan jika usia kelahiran adalah 35 tahun,
kemungkinannya adalah 1:400. Hal ini menunjukkan. Angka kemungkinan
munculnya DS makin tinggi sesuai usia ibu saat melahirkan.
Karena itu, disarankan agar ada pemeriksaan
prenatal pada ibu berumur lebih dari 35 tahun untuk memastikan apakah
janin memiliki kelainan atau tidak. Sebab, semakin dini DS terdeteksi,
maka semakin besar pula kesempatan untuk memperbaiki keadaan sang
penderita.
Untuk mendeteksi adanya DS secara dini pada
anak, sebenarnya bukan suatu hal yang sulit. Kartena penderita DS punya
karakteristik fisik yang khas. Pada wajah, yang paling khas adalah bentuk
mata yang miring dan tidak punya lipatan di kelopak. Selain itu, hidung
mereka cenderung lebih kecil dan datar. Ini tak jarang diikuti dengan
saluran pernapasan yang kecil pula, sehingga mereka sering kesulitan
bernapas.
Seperti juga hidung, ukuran mulut mereka pun
seringkali lebih kecil dengan lidah tebal dan pangkal mulut yang
cenderung dangkal. Di samping itu, otot mulut mereka juga kerap lemah,
sehingga menghambat kemampuan bicarai. Pertumbuhan gigi geligi mereka pun
lambat dan tumbuh tak beraturan. Gigi yang berantakan ini juga
menyulitkan pertumbuhan gigi permanen.
Letak telinga mereka rendah dengan ukuran kanal
telinga yang kecil, sehingga mudah terserang infeksi. Rambut mereka
lemas, tipis, dan jarang. Bentuk kepala mereka juga cenderung peyang.
Di samping dari tampilan wajah, DS juga dapat
diamati dari anggota tubuh lain, seperti tangan dan kaki. Tangan mereka
lebih kecil dan jari-jari yang pendek dan kelingking yang bengkok. Bila
pada kelingking normal memiliki tiga ruas tulang. Maka pada penderita DS,
ruas kedua jari kelingking mereka kadang tumbuh miring atau malah tidak
ada sama sekali.
Selain itu, di telapak tangan mereka terdapat
garis melintang yang disebut simian crease. Garis tersebut juga terdapat
di kaki mereka, yaitu di antara telunjuk dan ibu jari yang jaraknya
cenderung lebih jauh dari pada kaki orang normal. Keadaan telunjuk dan
ibu jari yang berjauhan itu disebut juga sandal foot. Dengan diketahuinya
gejala fisik tersebut, diharapkan orang tua, bidan atau dokter sudah dapat
mendeteksi adanya kemungkinan DS pada anak sehingga DS bisa ditangani
lebih dini.
|
|
FOTO PENDERITA
SINDROM DOWN dan GAMBAR KROMOSOM PENDERITA SINDROM DOWN
|
ARTIKEL
PENYAKIT SEKS MENULAR
IMS
"Infeksi Menular Seksual" yaitu infeksi yang sebagian
besar menular lewat hubungan seksual, baik hubungan seks vaginal (melalui
vagina), anal (melalui dubur), ataupun oral (melalui mulut).
IMS
biasa juga dikenal sebagai Penyakit Menular Seksual (PMS) atau
biasa disebut penyakit kelamin. Kenapa disebut Infeksi Menular Seksual?
Karena "infeksi" mempunyai cakupan arti yang lebih luas
dan gejala dari infeksi tidak hanya terjadi pada alat kelamin saja tapi
bisa saja terjadi di tenggorokan, mata atau bagian lain dari tubuh
manusia.
Gejala umum IMS
1. Luka di alat kelamin yang
diikuti rasa nyeri dan terkadang menimbulkan bintil berair di sekitar
alat kelamin
2. Pada saat buang air kecil
terasa panas, nyeri, tidak nyaman bahkan mengeluarkan nanah
3. Tenggrokan terasa sakit
setelah melakukan seks oral
4. Gatal - gatal di alat
kelamin, anus dan sekitar alat kelamin
5. Bercak - bercak di kulit
seperti pada telapak tangan dan kaki atau bercak putih disekitar mulut
6. Tumbuhnya kutil disekitar
alat kelamin dan anus
7. Pembengkakan di pangkal
paha/selangkangan dan ketiak
Efek dari IMS
Apabila tidak diobati, IMS
dapat mengakibatkan :
1. Kemandulan.
Terjadi apabila terdapat infeksi pada alat reproduksi bagian dalam, misal
: mulut rahim, penyumbatan tuba falopi atau ruasknya alat reproduksi
bagian dalam.
2. Keguguran.
Dapat terjadi akibat lemahnya dinding rahim karena adanya infeksi.
3. Kerusakan penglihatan,
otak, dan hati. Beberapa jenis IMS dapat menyerang alat tubuh lainnya,
seperti : GO menyerang fungsi penglihatan, hepatitis menyerang fungsi
hati, dan sifilis menyerang fungsi otak.
4. Kanker leher rahim.
Karena leher rahim yang terinfeksi IMS dapat memicu pertumbuhan sel
kanker di leher rahim.
5. Cacat pada bayi yang
dikandung ibu yang mengidap IMS, karena ibu yang mengidap IMS
dapat menularkan IMS pada bayinya, misalnya infeksi GO pada bayi yang
dilahirkan dari ibu yang terinfeksi GO.
6. Lebih rentan terhadap
penularan HIV dan AIDS dan Hepatitis B.
IMS dapat menimbulkan luka yang menjadi pintu masuk bagi infeksi HIV
ataupun hepatitis.
Jenis - Jenis IMS
1. Kencing Nanah (Gonorhoe/GO)
Gejala
:
- Nyeri pada saat buang air
kecil
- Tampak cairan nanah kental
keluar dari alat kelamin, cairan juga bisa keluar dari anus
Tes : Pemeriksaan nanah
Gambar
Kencing Nanah / Gonorhoe
Kencing Nanah / Gonorhoe
2. Clamidia
Gejala :
- Nyeri pada saat buang air kecil
- Keluarnya cairan lendir dan bening dari alat kelamin, terasa gatal pada
alat kelamin yang berwana kuning atau kehijauan yang berbau
Tes : Pemeriksaan cairan atau lendir
Gambar
Clamidia
Clamidia
3. Herpes Genitalis
Gejala :
- Badan lemas, nyeri sendi pada daerah terinfeksi, demam
- Tampak kelainan kulit yang berbenjol - benjol, bulat atau lonjong kecil
berukuran 2 - 5 mm
Tes : Tes darah
Gambar
Herpes Genitalis
Herpes Genitalis
4. Jengger Ayam / Kutil Kelamin
Gejala :
- Timbul kutil pada daerah terinfeksi, kutil akan bergerombolan seperti
jengger ayam
Tes : Pemeriksaan jaringan dan tes darah
Gambar
Jengger Ayam
Jengger Ayam
5. Raja Singa (Siphilis)
Gejala :
- Bintil - bintil berair seperti cacar,disertai timbulnya luka yang
terasa nyeri pada alat kelamin
- Pada stadium lanjut, kulit kelamin kan terlihat memerah
Tes : Tes Darah
Gambar
Shipilis
Raja Singa / Shipilis
6. HIV dan AIDS
Gejala :
- Pada tahapan HIV tidak terlihat gejala apapun
Tes : Tes HIV (VCT)
Pencegahan IMS
di STAR kita mengenal ABCDE formula untuk dapat mencegah kita terinfeksi
IMS :
A : Abstinence, tidak melakukan hubungan seksual
B : Be faithful, setia pada satu pasangan seksual
C : use Condom, gunakan condom pada perilaku seksual
beresiko
D : Don't share the needle, hindari penggunaan jarum suntik
bergantin - gantian
E : Education, ayo cari informasi yang benar tentang IMS
|
0 comments:
Post a Comment