1. 1. Alergi
Salah satu penyebab alergi adalah faktor keturunan. Orang
tua yang menderita penyakit alergi, kemungkinan besar alergi tersebut akan
diturunkan pada anaknya. Alergi bisa menimbulkan bermacam-macam reaksi, bahkan
beberapa di antaranya bisa mengancam hidup anak Anda.
Penyakit Alergi dipicu oleh alergen yang bisa berupa alergen hirup (tungau debu), makanan, dan alergen suntik (gigitan serangga atau suntikan). Umumnya, gejala yang muncul ketika seseorang terkena alergi adalah bersin terus-menerus, batuk-batuk, kulit memerah atau gatal-gatal, dan sebagainya.
Penyakit Alergi dipicu oleh alergen yang bisa berupa alergen hirup (tungau debu), makanan, dan alergen suntik (gigitan serangga atau suntikan). Umumnya, gejala yang muncul ketika seseorang terkena alergi adalah bersin terus-menerus, batuk-batuk, kulit memerah atau gatal-gatal, dan sebagainya.
2. Obesitas / Kegemukan
Obesitas atau kegemukan terjadi
ketika ada penimbunan lemak pada tubuh seseorang secara berlebihan. Orang yang
menderita obesitas biasanya sulit mengendalikan nafsu makannya. Salah satu
penyebabnya adalah faktor gen atau keturunan. Gen menurun tersebut menyebabkan
fungsi penahan nafsu makan tidak bekerja dengan baik.
3. Buta Warna
Buta warna dapat diartikan sebagai keabnormalan yang terjadi
pada indra penglihatan seseorang karena sel-sel kerucut mata telah rusak
sehingga tidak mampu menangkap suatu spektrum warna tertentu. Ketidakmampuan
sel-sel ini bekerja diakibatkan oleh faktor genetik yang berasal dari orangtua
penderita.
4. Asma
Asma adalah Penyakit Genetik pada manusia yang berupa
menyempitnya saluran pernafasan. Asma bisa timbul bila dipicu oleh adanya suatu
alergen disekitarnya. Selain itu sekitar 30 persen penyakit asma disebabkan
oleh turunan dari orangtuanya. Namun pada beberapa orang yang asmanya
terkontrol dengan baik, bisa hilang saat menjelang dewasa.
Salah satu cara untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut menurun ke generasi berikutnya adalah dengan melakukan pemeriksaan lengkap sebelum menikah. Karena dari pemeriksaan ini akan diketahui apakah keduanya memiliki gen penyakit yang diturunkan ke anaknya kelak atau tidak sehingga bisa lebih siap menghadapinya.
Meski asma tergolong dalam penyakit turunan, namun penelitian yang dilakukan di Indonesia menyatakan bahwa hanya 30% penderita asma yang keluarganya menderita asma. Selain itu, diduga bahwa faktor ibu lebih banyak menurunkan asma kepada anaknya dibanding faktor ayah.
Salah satu cara untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut menurun ke generasi berikutnya adalah dengan melakukan pemeriksaan lengkap sebelum menikah. Karena dari pemeriksaan ini akan diketahui apakah keduanya memiliki gen penyakit yang diturunkan ke anaknya kelak atau tidak sehingga bisa lebih siap menghadapinya.
Meski asma tergolong dalam penyakit turunan, namun penelitian yang dilakukan di Indonesia menyatakan bahwa hanya 30% penderita asma yang keluarganya menderita asma. Selain itu, diduga bahwa faktor ibu lebih banyak menurunkan asma kepada anaknya dibanding faktor ayah.
5.
Penyakit Albino
Penyakit Albino sering ditandai dengan tampak kulit, rambut
putih yang tidak wajar. Hal ini disebabkan hilangnya pigmen atau melanin pada
rambut, mata, dan kulit penderita. Pigmen sendiri adalah zat warna yang
dimiliki oleh manusia, hewan, dan tumbuhan.
Penyakit albino diturunkan dari gen orang tua kepada anaknya. Pada umumnya, penderita albino lahir dari orangtua yang punya gangguan dalam hal produksi melaninnya. Orang yang memiliki gen albino, tubuhnya tidak dapat memproduksi pigmen melanin. Namun, apabila gen yang diturunkan orangtua hanya sebagai pembawa sifat, anaknya tidak akan memiliki memiliki gen albino.
Penyakit albino diturunkan dari gen orang tua kepada anaknya. Pada umumnya, penderita albino lahir dari orangtua yang punya gangguan dalam hal produksi melaninnya. Orang yang memiliki gen albino, tubuhnya tidak dapat memproduksi pigmen melanin. Namun, apabila gen yang diturunkan orangtua hanya sebagai pembawa sifat, anaknya tidak akan memiliki memiliki gen albino.
6.Kanker Payudara
Inilah penyakit yang paling ditakuti
kaum perempuan. Namun, kanker payudara juga bisa mengancam kaum laki-laki.
Kanker ini menyerang jaringan payudara. Gejala yang biasa dialami oleh
penderita kanker ganas ini umumnya kulit pada payudara atau puting berwarna
kemerahan, bersisik, atau menebal.
Selain
itu, keluar cairan/carah dari puting selain ASI. Yang paling kentara adalah
adanya benjolan atau bengkak di sekitar payudara. Jika Anda mengalami gejala
demikian, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.
Dikatakan sebagai kanker payudara apabila terdapat perubahan/mutasi tertentu pada DNA sel payudara. Penyebab munculnya kanker payudara ini belum dapat dipastikan. Namun ada beberapa faktor yang diduga berperan dalam timbulnya kanker payudara, salah satunya adalah faktor genetik.
Dikatakan sebagai kanker payudara apabila terdapat perubahan/mutasi tertentu pada DNA sel payudara. Penyebab munculnya kanker payudara ini belum dapat dipastikan. Namun ada beberapa faktor yang diduga berperan dalam timbulnya kanker payudara, salah satunya adalah faktor genetik.
7. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah penyakit
keturunan pada manusia dimana penyakit ini karena meningkatnya
tekanan darah di atas normal. Penyakit turunan ini sering tidak disadari karena
tidak adanya gejala apa pun.
Untuk mengetahui penyakit ini, dilakukan pengukuran tekanan darah. Jika tidak segera diobati, penyakit ini akan meningkatkan risiko terkena stroke atau serangan jantung.
Menurut para ahli, penyakit ini berisiko diturunkan. Jika salah satu orangtua memiliki tekanan darah tinggi, anaknya pun berisiko terhadap penyakit hipertensi. Rasio tekena penyakit hipertensi ini sekitar 15 % atau bisa juga lebih.
Untuk mengetahui penyakit ini, dilakukan pengukuran tekanan darah. Jika tidak segera diobati, penyakit ini akan meningkatkan risiko terkena stroke atau serangan jantung.
Menurut para ahli, penyakit ini berisiko diturunkan. Jika salah satu orangtua memiliki tekanan darah tinggi, anaknya pun berisiko terhadap penyakit hipertensi. Rasio tekena penyakit hipertensi ini sekitar 15 % atau bisa juga lebih.
8. Kolestrol Tinggi
Salah satu dari sekian macam-macam penyakit keturunan adalah
kolesterol tinggi. Dalam sebuah keluarga, terkadang ada anggota keluarga yang
memiliki kadar koleterol tinggi. Keadaan seperti ini dalam ilmu kedokteran
disebut Familial Hypercholesterolaemenia. Keadaan ini diakibatkan
perubahan gen ketika lemak tidak mengalami metabolisme yang baik dalam darah
sehingga menumpuk di arteri.
Familial Hypercholesterolaemenia (FH) merupakan satu contoh dari sifat genetik yang dominan. Maksudnya, seseorang membutuhkan hanya satu gen abnormal untuk memiliki kondisi tersebut. Penyakit ini memiliki risiko diturunkan. Jika salah satu dari orangtua mengidap kolesterol tinggi, anaknya akan berisiko 50% terjangkit penyakit tersebut.
Familial Hypercholesterolaemenia (FH) merupakan satu contoh dari sifat genetik yang dominan. Maksudnya, seseorang membutuhkan hanya satu gen abnormal untuk memiliki kondisi tersebut. Penyakit ini memiliki risiko diturunkan. Jika salah satu dari orangtua mengidap kolesterol tinggi, anaknya akan berisiko 50% terjangkit penyakit tersebut.
9. Hipotiroid
Salah satu dari macam-macam penyakit keturunan adalah
hipotiroid. Penyakit hipotiroid terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup
hormon tiroksin. Gejala yang muncul dari penyakit ini antara lain sering
kelelahan dan mengalami penurunan berat badan. Penyakit ini lebih rentan
terjadi pada perempuan.
Menurut
para ahli, penyakit ini memiliki risiko diturunkan. Jika memiliki saudara atau
ibu dengan tiroid yang kurang aktif, maka akan lebih berisiko 20 kali lebih
besar untuk terkena penyakit ini.
10. Gangguan Bipolar
Salah stub dari macam-macam penyakit keturunan adalah
gangguan biopolar. Penyakit gangguan biopolar adalah suatu kondisi yang
mengakibatkan depresi yang dipicu karena stress. Penyakit ini diduga
diakibatkan karena ketidakseimbangan zat kimia di otak atau bisa juga karena
pengaruh genetik.
Penyakit gangguan biopolar berisiko diturunkan. Jika salah satu orangtua memiliki penyakit ini, maka risiko turunnya penyakit ini kepada anaknya sebesar 15%.
Penyakit gangguan biopolar berisiko diturunkan. Jika salah satu orangtua memiliki penyakit ini, maka risiko turunnya penyakit ini kepada anaknya sebesar 15%.
11. Diabetes
Salah satu dari macam-macam penyakit keturunan adalah
diabetes. Penyakit ini memiliki risiko yang tinggi diturunkan jika dalam suatu
keluarga terdapat anggota keluarga yang mengidap penyakit diabetes. Jika salah
satu orangtua mengidap diabetes, risiko penyakit tersebut diturunkan sebesar 15
%.
Namun, risiko lebih besar terjadi jika kedua orangtua mengidap penyakit diabetes, jika kedua orangtua mengidap penyakit diabetes, risiko turunnya penyakit tersebut sebesar 70 %. Namun, harus diperhatikan juga bahwa faktor lain seperti kegemukan, malas berolahraga, dan pola makan yang tidak sehat akan meningkatkan risiko diabetes.
Namun, risiko lebih besar terjadi jika kedua orangtua mengidap penyakit diabetes, jika kedua orangtua mengidap penyakit diabetes, risiko turunnya penyakit tersebut sebesar 70 %. Namun, harus diperhatikan juga bahwa faktor lain seperti kegemukan, malas berolahraga, dan pola makan yang tidak sehat akan meningkatkan risiko diabetes.
12. Osteoarthiritis
Osteoarthiritis adalah penyakit sendi yang diakibatkan
keuasn sendi. Penyakit Osteoarthiritis ini pun merupakan salah satu keluarga
besar penyakit arthritis yang paling sering terjadi. Penyakit ini mepengaruhi
sekitar 80% orang pada suatu waktu dalam kehidupan mereka.
Banyak orang yang menganggap bahwa penyakit Osteoarthiritis ini merupakan penyakit keturunan. Namun menurut ahlinya, penyakit ini dalan sekali diwariskan. Biasanya, penyakit ini terjadi akibat keausan pada sendi.
Banyak orang yang menganggap bahwa penyakit Osteoarthiritis ini merupakan penyakit keturunan. Namun menurut ahlinya, penyakit ini dalan sekali diwariskan. Biasanya, penyakit ini terjadi akibat keausan pada sendi.
13. Parkinson
Gejala penyakit parkinson tidak banyak diketahui. Pada
banyak kasus yang terjadi, awal dari penyakit parkinson ini diawali dengan
gemetar pada bagian tangan ketika sedang beristirahat. Panyakit ini memiliki
kecenderungan diturunkan meskipun faktor genetik tidak memegang peranan utama.
Menurut para ahli, penyakit parkinson ini berisiko diturunkan. Jika memiliki orangtua, saudara, atau kerabat dekat dengan gangguan dengan gangguan parkinson, maka dua kali lipat lebih mungkin mengalami penyakit yang sama.
Menurut para ahli, penyakit parkinson ini berisiko diturunkan. Jika memiliki orangtua, saudara, atau kerabat dekat dengan gangguan dengan gangguan parkinson, maka dua kali lipat lebih mungkin mengalami penyakit yang sama.
0 comments:
Post a Comment